Minggu, 22 Juli 2018

Mengembangkan Kecerdasan Anak


Anak adalah masa depan setiap orang tua. Pada anaklah kita sebagai orang tua menggantungkan harapan. Harapan agar anak kita kelak menjadi anak yang membanggakan. Untuk menjadi anak yang membanggakan sangat penting mendukung perkembangan kecerdasan anak sejak dini. Masing – masing anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda dengan talenta yang berbeda pula. Tugas kita sebagai orang tua dalam mendukung dan mengembangkan kecerdasan anak dengan meningkatkan daya tangkap anak. Dalam meningkatkan daya tangkap anak penting bagi setiap orang tua melengkapi asupan gizi bagi otak dan pertumbuhan anak. Asupan gizi didapatkan dari makanan sehat dan bergizi.

#AnakCerdasItu bukan semata-mata hanya cerdas dalam pelajaran sekolah namun anak cerdas harus bisa pula memiliki sikap yang baik dengan tutur kata yang sopan dan santun. Menurut pengalaman saya, setiap anak pada dasarnya terlahir dengan kemampuan dan talenta yang berbeda. Tergantung seberapa peka orang tua melihat talenta anak dan seberapa peduli untuk mengasah bakat tersebut. Seperti anak pertama saya, dulu anak saya mengalami speech delay atau keterlambatan dalam bicara. Usia menginjak 2,5 tahun baru bisa mengucapkan satu kata persatu kali pengucapan. Namun dalam hal menggambar anak saya memiliki tingkat imajinasi yang baik. Saat masih balita, anak saya sering mencoret-coret dinding kamar tapi bukan sekedar coretan. Gambarnya di dinding kamar terlihat seperti gambar ikan, awan, matahari, dan rumah. Garis gambarnya tidak tegas dan gambar tidak rapi tapi dia dapat mengungkapkan apa yang digambar di dinding. Menurutku ini merupakan suatu kecerdasan tersendiri. Nah, disinilah peran orang tua diperlukan. Sebagai orang tua kita harus peka dalam mengarahkan dan  mengasah bakat sang anak.


#DukungCerdasnya anak itu jangan hanya melibatkan salah satu orang tua saja, tapi mama dan papa serta lingkungan keluarga besar juga harus mendukung. Saat saya mendapati anak mencoret-coret dinding maka tidak langsung memarahi  atau menegur, tapi perlahan saya arahkan dan beritahu tempat yang baik untuk menggambar adalah buku gambar dan tentunya sediakan pensil warna dan ajari menggunakannya. Tidak jarang suami saya mengajak anak ke toko buku untuk membeli alat tulis seperti buku dan juga pensil untuk menggambar. Dukungan ayah penting untuk meningkatkan rasa percaya diri anak. Lingkungan keluarga besar pun mengambil andil penting dalam perkembangan kecerdasan anak, misalnya saja kakek atau nenek yang mendapati anak mencoret dinding biasanya akan langsung menegur cucunya agak keras atau langsung melarang. Hal ini bisa berdampak buruk bagi psikologis anak, mungkin dia akan trauma atau langsung mengganggap hal yang dilakukan sepenuhnya salah dan menjadi takut atau malas untuk menggambar lagi. Untuk mencegah hal ini terjadi kita harus mendiskusikan pola asuh bersama orang-orang yang tinggal bersama kita, contohnya mertua kita.


Dalam mengembangkan kecerdasan anak peran ibu sangat penting namun peran ayah dan lingkungan rumah juga tidak kalah penting. Ibu biasanya yang paling depan dalam menstimulasi kecerdasan anak. Contohnya saya menstimulasi anak saya untuk mengembangkan kecerdasannya berbicara saat berusia kurang dari 2 tahun. Setiap hari saya meningkatkan intensitas mengobrol dengan anak saya. Apapun kami bicarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang santun. Namun hal ini tidak akan berhasil apabila tidak didukung dengan mertua saya yang juga berusaha untuk tidak terlalu sering menggunakan bahasa daerahnya. Keterlambatan bicara menurut pengalaman saya disebabkan salah satunya karena ada dua bahasa yang langsung diperkenalkan kepada anak dari lahir. Ini menjadikan anak bingung dalam mencerna kata dan mengucapkan kata. Menstimulasi anak untuk lancar berbicara juga perlu didukung adanya asupan gizi yang baik untuk perkembangan otak dan pertumbuhan. Selain dari makanan bergizi yang dikonsumsi, saya juga memberikan anak saya “Cerebrofort Gold”, multivitamin untuk masa tumbuh kembang anak.  "Cerebrofort Gold" memiliki kandungan yang cocok untuk mendukung dalam mengembangkan kecerdasan anak saya karena mengandung DHA yang berguna untuk perkembangan otak anak, lysine untuk pertumbuhan anak dan vitamin yang menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Dengan stimulasi yang rutin saya lakukan dan didukung dengan asupan makanan bergizi dan multivitamin, maka anak saya dapat berbicara saat usia 2,5 tahun. Bukan hanya itu, kemampuan menggambarnya pun semakin baik dengan imajinasi gambar yang semakin berkembang. Mengembangkan kecerdasan anak diperlukan kekompakkan ibu dan ayah sebagai orang tua dan dukungan dari lingkungan keluarga besar. Tentunya ini belum selesai, masih banyak kecerdasan dari anak yang harus kita arahkan dan latih untuk menjadi anak yang membanggakan dan anak cerdas penerus bangsa. Cerdas dalam ilmu pengetahuan, cerdas berkreasi, dan cerdas dalam tutur kata dan perilaku.
                                                                                      

1 komentar: